
PAPER
PEMBELAJARAN DENGAN
PENDEKATAN SAINTIFIK
Untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pendidikan
Civic
Disusun Oleh :
1. Anita
Trianingrum ( 33014140 )
2. Watimah
( 3301414001 )
3. Hari
Purwanti ( 3301414005 )
4. Lutfi
Laela Sari ( 3301414014 )
5. Dwi
Qisti Chasanah ( 3301414015 )
6. Muhammad
Iqbal Latief ( 3301414017 )
7. Yeni
Hanifah ( 3301414024 )
8. Nur
Aeni Asih Iman T ( 3301414025 )
9. Risca
Anjar Septikasari ( 3301414026 )
10. Abdul
Rois ( 3301414033 )
11. Theresia
Bonita Santi ( 3301414039 )
Program Studi S-1
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Jurusan Politik dan Kewarganegaraan
Fakultas Ilmu Sosial
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
Jurusan Politik dan Kewarganegaraan
Fakultas Ilmu Sosial
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
A.
LATAR
BELAKANG
Pada setiap aplikasi kurikulum mempunyai aplikasi
pendekatan pembelajaran berbeda-beda, demikian pada kurikulum sekarang
ini. Scientific approach (pendekatan ilmiah) adalah pendekatan
pembelajaran yang diterapkan pada aplikasi pembelajaran kurikulum 2013.
Pendekatan ini berbeda dari pendekatan pembelajaran kurikulum sebelumnya. pada
setiap langkah inti proses pembelajaran, guru akan melakukan langkah-langkah
pembelajaran sesuai dengan pendekatan ilmiah.
Pendekatan ilmiah ini mempunyai kriteria sebagai
berikut: pertam: materi pembelajaran
berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau
penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng
semata, kedua : penjelasan guru,
respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang
serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur
berpikir logis, ketiga : mendorong
dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam
mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi
pembelajaran, keempat : mendorong dan
menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan,
dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran, kelima : mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami,
menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam
merespon materi pembelajaran, keenam:
berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat
dipertanggungjawabkan, ketujuh :
tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem
penyajiannya.
Langkah
pembelajaran pada scientific approach menggamit
beberapa ranah pencapaian hasil belajar yang tertuang pada kegiatan
pembelajaran. Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Hasil belajar melahirkan peserta didik yang
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1. Apa
yang dimaksud dengan pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik?
2. Sebutkan
langkah-langkah dalam pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik?
C.
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Pembelajaran Dengan Pendekatan Saintifik.
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah pembelajaran yang terdiri atas kegiatan mengamati (untuk mengidentifikasi
hal-hal yang ingin diketahui), merumuskan pertanyaan (dan merumuskan
hipotesis), mencoba/mengumpulkan data (informasi) dengan berbagai teknik,
mengasosiasi/ menganalisis/mengolah data (informasi) dan menarik kesimpulan
serta mengkomunikasikan hasil yang terdiri dari kesimpulan untuk memperoleh
pengetahuan, keterampilan dan sikap. Langkah-langkah tersebut dapat dilanjutkan
dengan kegiatan mencipta.
Kurikulum 2013 mengembangkan sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan,
dan keterampilan peserta didik. (Permendikbud Nomor 54/2013) Kurikulum 2013 memfasilitasi peserta didik memperoleh nilai-nilai,
pengetahuan, dan keterampilan secara berimbang.
Prinsip-prinsip kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik kurikulum
2013, yakni :
1. peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu;
2. peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar;
3. proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah;
4. pembelajaran berbasis kompetensi;
5. pembelajaran terpadu;
6. pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang memiliki kebenaran
multi dimensi;
7. pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif;
8. peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara hard-skills
dan soft-skills;
9. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik
sebagai pembelajar sepanjang hayat;
10. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan
(Ing Ngarso Sung Tulodo), membangun kemauan (Ing Madyo Mangun Karso),
dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran
(Tut Wuri Handayani);
11. pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat;
12. pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi
dan efektivitas pembelajaran;
13. pengakuan atas perbedaan individualdan latar belakang budaya peserta didik;
dan
14. suasana belajar menyenangkan dan menantang.
2.
Langkah-langkah
Pembelajaran Dengan Pendekatan Saintifik.
a. Mengamati: membaca, mendengar, menyimak,
melihat (tanpa atau dengan alat) untuk mengidentifikasi hal-hal yang ingin
diketahui - Mengamati dengan indra (membaca, mendengar, menyimak, melihat,
menonton, dan sebagainya) dengan atau tanpa alat. Metode ini memiliki
keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata, peserta
didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Dalam pelaksanaannya,
proses mengamati memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang, biaya dan
tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan makna serta
tujuan pembelajaran.
b. Menanya: mengajukan pertanyaan tentang
hal-hal yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati - Membuat dan
mengajukan pertanyaan, tanya jawab, berdiskusi tentang informasi yang belum dipahami,
informasi tambahan yang ingin diketahui, atau sebagai klarifikasi.
Aplikasi pengembangan aktivitas pembelajaran untuk
meningkatkan daya menalar peserta didik dapat dilakukan dengan cara :
1.
Guru menyusun bahan pembelajaran
dalam bentuk yang sudah siap sesuai dengan tuntutan kurikulum.
2. Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah atau metode kuliah. Tugas utama
guru adalah memberi instruksi singkat tapi jelas dengan disertai contoh-contoh,
baik dilakukan sendiri maupun dengan cara simulasi.
3. Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau hierarkis, dimulai
dari yang sederhana (persyaratan rendah) sampai pada yang kompleks (persyaratan
tinggi).
4. Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan
diamati.
5. Setiap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki.
6. Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar perilaku yang diinginkan dapat
menjadi kebiasaan atau pelaziman.
7. Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang nyata atau otentik.
8. Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk kemungkinan memberikan
tindakan pembelajaran perbaikan.
c.
Mencoba/mengumpulkan data
(informasi): melakukan eksperimen, membaca
sumber lain dan buku teks, mengamati objek/kejadian/aktivitas, wawancara dengan
narasumber - Mengeksplorasi, mencoba, berdiskusi, mendemonstrasikan, meniru
bentuk/gerak, melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks,
mengumpulkan data dari nara sumber melalui angket, wawancara, dan memodifikasi/
menambahi/mengembangkan.
Aplikasi metode eksperimen atau
mencoba dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar, yaitu
sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Aktivitas
pembelajaran yang nyata untuk ini adalah:
1.
menentukan tema atau topik sesuai
dengan kompetensi dasar menurut tuntutan kurikulum;
2.
mempelajari cara-cara penggunaan
alat dan bahan yang tersedia dan harus disediakan;
3.
mempelajari dasar teoritis yang
relevan dan hasil-hasil eksperimen sebelumnya;
4.
melakukan dan mengamati
percobaan;
5.
mencatat fenomena yang terjadi,
menganalisis, dan menyajikan data;
6.
menarik simpulan atas hasil
percobaan;
7.
membuat laporan dan
mengkomunikasikan hasil percobaan.
Agar pelaksanaan percobaan dapat berjalan lancar maka :
1.
Guru hendaknya merumuskan tujuan
eksperimen yang akan dilaksanakan murid
2.
Guru bersama murid mempersiapkan
perlengkapan yang dipergunakan
3.
Perlu memperhitungkan tempat dan
waktu
4.
Guru menyediakan kertas kerja
untuk pengarahan kegiatan murid
5.
Guru membicarakan masalah yanga
akan yang akan dijadikan eksperimen
6.
Membagi kertas kerja kepada murid
7.
Murid melaksanakan eksperimen
dengan bimbingan guru, dan
8.
Guru mengumpulkan hasil kerja
murid dan mengevaluasinya, bila dianggap perlu didiskusikan secara klasikal
d. Mengasosiasikan/mengolah informasi: SISWA
mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan
mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi - mengolah informasi yang sudah dikumpulkan,
menganalisis data dalam bentuk membuat kategori, mengasosiasi atau
menghubungkan fenomena/informasi yang terkait dalam rangka menemukan suatu
pola, dan menyimpulkan.
e. Mengkomunikasikan: SISWA menyampaikan hasil
pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau
media lainnya - menyajikan laporan dalam bentuk bagan, diagram, atau grafik;
menyusun laporan tertulis; dan menyajikan laporan meliputi proses, hasil, dan
kesimpulan secara lisan.
f. (Dapat dilanjutkan dengan) Mencipta: SISWA
menginovasi, mencipta, mendisain model, rancangan, produk (karya) berdasarkan
pengetahuan yang dipelajari.
D.
SIMPULAN
Pembelajaran
dengan pendekatan saintifik diterapkan pada Kurikulum 2013, pembelajaran dengan
pendekatan saintifik merupakan suatu metode pembelajaran yang terdiri atas
beberapa kegiatan yaitu kegiatan mengamati, kegiatan
menanya, kegiatan mengumpulkan data, kegiatan mengasosiasikan, kegiatan
mengkomunikasikan, dapat dilanjutkan
dengan kegiatan mencipta. Dengan pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan saintifik diharapkan peserta didik menjadi aktif yang dulunya dengan
sistem teacher center menjadi student center, tidak terlalu bergantung
kepada guru. Peserta didik diharapkan dapat mengeksplore bakat dan
ketrampilannya.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar