Senin, 29 Mei 2017

PAPER PENDEKATAN SAINTIFIK






PAPER
PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pendidikan Civic
Disusun Oleh :
1.      Anita Trianingrum            ( 33014140 )
2.      Watimah                           ( 3301414001 )
3.      Hari Purwanti                   ( 3301414005 )
4.      Lutfi Laela Sari                ( 3301414014 )
5.      Dwi Qisti Chasanah         ( 3301414015 )
6.      Muhammad Iqbal Latief ( 3301414017 )
7.      Yeni Hanifah                    ( 3301414024 )
8.      Nur Aeni Asih Iman T      ( 3301414025 )
9.      Risca Anjar Septikasari    ( 3301414026 )
10.  Abdul Rois                       ( 3301414033 )
11.  Theresia Bonita Santi       ( 3301414039 )

Program Studi S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Jurusan Politik dan Kewarganegaraan
Fakultas Ilmu Sosial
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
A.  LATAR BELAKANG
Pada setiap aplikasi kurikulum mempunyai aplikasi pendekatan pembelajaran berbeda-beda, demikian pada kurikulum sekarang ini.  Scientific approach (pendekatan ilmiah) adalah pendekatan pembelajaran yang diterapkan pada aplikasi pembelajaran kurikulum 2013. Pendekatan ini berbeda dari pendekatan pembelajaran kurikulum sebelumnya. pada setiap langkah inti proses pembelajaran, guru akan melakukan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan pendekatan ilmiah.
Pendekatan ilmiah ini mempunyai kriteria sebagai berikut: pertam: materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata, kedua : penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis, ketiga : mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran, keempat : mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran, kelima : mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran, keenam: berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan, ketujuh : tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya.
Langkah pembelajaran pada scientific approach menggamit beberapa ranah pencapaian hasil belajar yang tertuang pada kegiatan pembelajaran.  Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi.
B.  RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik?
2.      Sebutkan langkah-langkah dalam pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik?

C.  PEMBAHASAN
1.      Pengertian Pembelajaran Dengan Pendekatan Saintifik.
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah pembelajaran yang terdiri atas kegiatan mengamati (untuk mengidentifikasi hal-hal yang ingin diketahui), merumuskan pertanyaan (dan merumuskan hipotesis), mencoba/mengumpulkan data (informasi) dengan berbagai teknik, mengasosiasi/ menganalisis/mengolah data (informasi) dan menarik kesimpulan serta mengkomunikasikan hasil yang terdiri dari kesimpulan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap. Langkah-langkah tersebut dapat dilanjutkan dengan kegiatan mencipta.
Kurikulum 2013 mengembangkan sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. (Permendikbud Nomor 54/2013) Kurikulum 2013 memfasilitasi peserta didik memperoleh nilai-nilai, pengetahuan, dan keterampilan secara berimbang.

Prinsip-prinsip kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik kurikulum 2013, yakni :

1.     peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu;
2.     peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar;
3.     proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah;
4.     pembelajaran berbasis kompetensi;
5.     pembelajaran terpadu;
6.     pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang memiliki kebenaran multi dimensi;
7.     pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif;
8.     peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara hard-skills dan soft-skills;
9.     pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;
10.   pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (Ing Ngarso Sung Tulodo), membangun kemauan (Ing Madyo Mangun Karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (Tut Wuri Handayani);
11.   pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat;
12.   pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran;
13.   pengakuan atas perbedaan individualdan latar belakang budaya peserta didik; dan
14.   suasana belajar menyenangkan dan menantang.

2.      Langkah-langkah Pembelajaran Dengan Pendekatan Saintifik.
a.      Mengamati: membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat) untuk mengidentifikasi hal-hal yang ingin diketahui - Mengamati dengan indra (membaca, mendengar, menyimak, melihat, menonton, dan sebagainya) dengan atau tanpa alat. Metode ini memiliki keunggulan  tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Dalam pelaksanaannya, proses mengamati memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang, biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan makna serta tujuan pembelajaran.

b.      Menanya: mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati - Membuat dan mengajukan pertanyaan, tanya jawab, berdiskusi tentang informasi yang belum dipahami, informasi tambahan yang ingin diketahui, atau sebagai klarifikasi.

Aplikasi pengembangan aktivitas pembelajaran untuk meningkatkan daya menalar peserta didik dapat dilakukan dengan cara :
1.        Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai dengan tuntutan kurikulum.
2.      Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah atau metode kuliah. Tugas utama guru adalah memberi instruksi singkat tapi jelas dengan disertai contoh-contoh, baik dilakukan sendiri maupun dengan cara simulasi.
3.      Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau   hierarkis, dimulai dari yang sederhana (persyaratan rendah) sampai pada yang kompleks (persyaratan tinggi).
4.      Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati.
5.      Setiap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki.
6.      Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan atau pelaziman.
7.      Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang nyata atau otentik.
8.      Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk kemungkinan memberikan tindakan pembelajaran perbaikan.

c.       Mencoba/mengumpulkan data (informasi): melakukan eksperimen, membaca sumber lain dan buku teks, mengamati objek/kejadian/aktivitas, wawancara dengan narasumber - Mengeksplorasi, mencoba, berdiskusi, mendemonstrasikan, meniru bentuk/gerak, melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengumpulkan data dari nara sumber melalui angket, wawancara, dan memodifikasi/ menambahi/mengembangkan.

Aplikasi metode eksperimen atau mencoba dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Aktivitas pembelajaran yang nyata untuk ini adalah:
1.      menentukan tema atau topik sesuai dengan kompetensi dasar menurut tuntutan kurikulum;
2.      mempelajari cara-cara penggunaan alat dan bahan yang tersedia dan harus disediakan;
3.      mempelajari dasar teoritis yang relevan dan hasil-hasil eksperimen sebelumnya;
4.      melakukan dan mengamati percobaan;
5.      mencatat fenomena yang terjadi, menganalisis, dan menyajikan data;
6.      menarik simpulan atas hasil percobaan;
7.      membuat laporan dan mengkomunikasikan hasil percobaan.

Agar pelaksanaan percobaan dapat berjalan lancar maka :
1.        Guru hendaknya merumuskan tujuan eksperimen yang akan dilaksanakan murid
2.        Guru bersama murid mempersiapkan perlengkapan yang dipergunakan
3.        Perlu memperhitungkan tempat dan waktu
4.        Guru menyediakan kertas kerja untuk pengarahan kegiatan murid
5.        Guru membicarakan masalah yanga akan yang akan dijadikan eksperimen
6.        Membagi kertas kerja kepada murid
7.        Murid melaksanakan eksperimen dengan bimbingan guru, dan
8.        Guru mengumpulkan hasil kerja murid dan mengevaluasinya, bila dianggap perlu didiskusikan secara klasikal

d.      Mengasosiasikan/mengolah informasi: SISWA mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi - mengolah informasi yang sudah dikumpulkan, menganalisis data dalam bentuk membuat kategori, mengasosiasi atau  menghubungkan fenomena/informasi yang terkait dalam rangka menemukan suatu pola, dan menyimpulkan.

e.       Mengkomunikasikan: SISWA menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya - menyajikan laporan dalam bentuk bagan, diagram, atau grafik; menyusun laporan tertulis; dan menyajikan laporan meliputi proses, hasil, dan kesimpulan secara lisan.

f.       (Dapat dilanjutkan dengan) Mencipta: SISWA menginovasi, mencipta, mendisain model, rancangan, produk (karya) berdasarkan pengetahuan yang dipelajari.

D.  SIMPULAN
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik diterapkan pada Kurikulum 2013, pembelajaran dengan pendekatan saintifik merupakan suatu metode pembelajaran yang terdiri atas beberapa kegiatan yaitu kegiatan mengamati, kegiatan menanya, kegiatan mengumpulkan data, kegiatan mengasosiasikan, kegiatan mengkomunikasikan, dapat dilanjutkan  dengan kegiatan mencipta. Dengan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik diharapkan peserta didik menjadi aktif yang dulunya dengan sistem teacher center menjadi student center, tidak terlalu bergantung kepada guru. Peserta didik diharapkan dapat mengeksplore bakat dan ketrampilannya.

DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar