Pemberantasan Korupsi Di Hongkong
Korupsi
di Hongkong merajalela pada tahun enampuluhan hingga tahun tujuh puluhan.
Hongkong menjadi tempat transit para pengerdar narkotika yang berkolaborasi
dengan kepolisian Hongkong. Setiap hari polisi Hongkong mnerima 10.000 dolar
Hongkong dari pengedar narkotika. Uang haram juga diperoleh polisi Hongkong
dari sindikat perjudian dan pelacuran. Dalam upaya pemberantasan korupsi,
Hongkong membentuk badan antikorupsi yaitu Independent Commission Against
Corruption (ICAC). ICAC dibentuk oleh Gubernur MacLehose dan diketuai oleh
Jack Carter pada tanggal 17 Oktober 1973.
Komisi
Pemberantasan Korupsi Hong Kong atau Hong Kong Independent Commission
Against Corruption (ICAC) disebut-sebut sebagai lembaga tersukses di dunia
memberantas korupsi. Tony Kwok, Deputi Komisioner dan Kepala Operasi ICAC
sepanjang 1996-2002, mengakui bahwa lembaganya itu gigih berhadapan dengan
korupsi. ICAC didirikan tahun 1973, saat korupsi di Hong Kong demikian masif.
Saat itu, Tony mengatakan, bisa jadi Hong Kong adalah kota terkorup di dunia.
Demikian masifnya, di Hong Kong ada hubungan yang erat antara aparat penegak
hukum dengan sindikat kejahatan terorganisasi. Sebut saja perjudian dan narkoba
yang saat itu mendapat perlindungan dari oknum-oknum penegak hukum. ICAC
dipimpin oleh commisisoner dan dibantu 3 divisi yaitu 1) Departemen operasi
yang tugasnya menyidik,menahan, dan membantu menuntut orang yang melakukan
tindak pidana korupsi, 2). Departemen Pencegahan Korupsi yang berfungsi
memberikan penilaian terhadap titik-titik rawan organisasi, 3). Departemen
Hubungan Masyarakat yang berfungsi mengumpulkan dukungan dan informasi dari
masyarakat dan mengubah sikap mental
masyarakat terhadap korupsi.
Mulya Hakim yang baru-baru ini
mengikuti training Chief Investigator's Command Course
(CICC) di ICAC Hong Kong memaparkan bahwa kunci keberhasilan ICAC adalah
komitmen, konsistensi, dan pendekatan yang koheren antara penindakan dan
pencegahan. “Penindakan dan pencegahan terintegrasi menjadi satu. Setelah kasus
korupsi di satu institusi ditindak dan selesai pemeriksaannya, maka diikuti
oleh tim pencegahan yang masuk ke institusi tersebut untuk melakukan 'terapi'
dan perbaikan sistem. Dengan demikian kasus korupsi di institusi tersebut tidak
akan terulang lagi, ”paparnya. Model strategi pemberantasan ICAC ini kemudian
banyak diadopsi oleh lembaga-lembaga antikorupsi di dunia, termasuk KPK. “Hanya
saja penindakan di KPK terlihat lebih dominan, padahal program-program
pencegahan di KPK seperti survei perbaikan layanan publik, sosialisasi, serta
kampanye antikorupsi terus digalakkan,” tambahnya.
Sekilas Profil ICAC :
Lembaga Anti Korupsi Hongkong
Nama Lembaga Anti-Korupsi
|
Independent Commission Against
Corruption (ICAC)
|
Dasar Hukum
|
- Konstitusi Hongkong
- Hongkong Basic Law 1990, Prevention of Bribery Ordinance (public and private sector), Elections (Corrupt and Illegal Conduct) Ordinance, - The ICAC Ordinance |
Kewenangan
|
Pencegahan dan Penyidikan
|
Jumlah Anggaran
|
USD 875,500,000 (2013)
|
Jumlah Pegawai
|
1300
|
Kontak
|
Ms Valentina Chan,
Principal Press Information Officer, ICAC Tel: Fax: (852) 2537 1298 E-mail: vkwchan@crd.icac.org.hk |
Website
|

Pembentukan
ICAC dilakukan berdasarkan konstitusi Hongkong seiring dibentuknya Hongkong
Special Administrative Region (HKSAR). Pasal 48 ayat (5) Basic Law memberi
kewenangan kepada Kepala Pemerintahan Hongkong untuk memberikan nominasi calon
Komisioner ICAC. Kemudian melaporkan hal tersebut kepada Pusat Pemerintahan
Rakyat (Central People's Government) untuk selanjutnya memilih komisioner.
Sesuai dengan Pasal 57 Basic Law, para komisioner ICAC bertanggung jawab secara
langsung kepada Kepala Eksekutif Pemerintahan Hongkong dan tidak kepada DPR.
Hal ini memberikan konsekuensi tidak ada atau minimnya konflik kepentingan
antara ICAC dengan DPR Hongkong. Komisioner ICAC tidak dibatasi oleh masa
jabatan. Pengangkatan dan pemberhentian komisioner merupakan wewenang penuh
Kepala Eksekutif Pemerintahan Hongkong.
Komisioner
bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala Eksekutif Hongkong terkait
dengan tugas yang diatur dalam Pasal 12 ICAC Ordinance, yaitu untuk menerima
dan mempertimbangkan pengaduan praktik korupsi dan melakukan penyidikan terkait
dengan kasus tersebut. Meskipun demikian, bukan berarti kinerja komisioner ICAC
luput dari pengawasan. Pengawasan dilakukan oleh komite independen. Komite
independen ini terdiri dari komponen masyarakat lintas sektoral yang ditunjuk
oleh Kepala Eksekutif Pemerintahan Hongkong.
Efektivitas
dan keberhasilan ICAC tidak terlepas dari strategi pemberantasan korupsi yang
diusung oleh lembaga tersebut. Strategi ICAC dalam pemberantasan korupsi
dilakukan dengan pola yang disebut dengan three-pronged strategy approach.
Pendekatan tiga cabang ini dilembagakan dalam 3 (tiga) Departemen. Salah satu
strategi yang cukup menarik dalam menunjang keberhasilan pemberantasan korupsi
oleh ICAC adalah paradigma bahwa pencegahan korupsi tidak kalah pentingnya
dengan pemberantasan atau penindakan korupsi. Ditambah lagi, strategi untuk
memberantas korupsi dapat efektif apabila ada perubahan sikap dalam masyarakat
terhadap korupsi (hal ini merupakan tugas Departemen Pendidikan Masyarakat).
ICAC
sangat menjunjung tinggi standar kinerja dimana:
a. Menanggapi laporan korupsi dalam waktu 48 jam;
b. Menanggapi laporan yang tidak terkait dengan korupsi dalam waktu 2 (dua) hari kerja;
c. Menanggapi permintaan nasehat/saran terkait pencegahan korupsi dalam waktu 2 (dua) hari; dan
d. Menanggapi permintaan pendidikan dan layanan informasi anti korupsi dalam waktu 2 (dua) hari.
a. Menanggapi laporan korupsi dalam waktu 48 jam;
b. Menanggapi laporan yang tidak terkait dengan korupsi dalam waktu 2 (dua) hari kerja;
c. Menanggapi permintaan nasehat/saran terkait pencegahan korupsi dalam waktu 2 (dua) hari; dan
d. Menanggapi permintaan pendidikan dan layanan informasi anti korupsi dalam waktu 2 (dua) hari.
Departemen
Operasi merupakan departemen terbesar di dalam struktur ICAC. Dipimpin oleh
seorang Kepala Operasi, yang juga merupakan Deputi Komisioner. Kepala Operasi
ini dibantu oleh 2 Direktur Penyidikan, dimana 1 direktur bertanggung jawab
atas penanganan korupsi di ranah publik sementara 1 Direktur lainnya
bertanggung jawab atas penanganan korupsi di ranah privat (swasta).
Departemen
Pencegahan dipimpin oleh seorang direktur dan dibantu oleh 2 asisten direktur.
Departemen Pencegahan membawahi 6 grup tugas, 1 manajemen grup, dan Pusat
Pendidikan Anti-Korupsi (CACS). Manajemen grup bertugas untuk mempersiapkan
aspek administrasi yang mendukung tugas-tugas Departemen Pencegahan. Grup tugas
bertugas untuk mencegah praktik korupsi di lembaga pemerintahan, badan publik,
dan swasta sedangkan pusat studi anti-korupsi bertugas mengadakan penelitian
terkait dengan korupsi baik secara nasional maupun internasional. Semua staf
dalam departemen ini terdiri dari akuntan professional, insinyur, surveyor,
spesialis teknologi informasi dan lainnya yang memiliki pengalaman dalam bidang
administrasi publik.
Departemen
Pencegahan memiliki tugas untuk memeriksa praktik dan prosedural dari
pemerintah maupun badan publik dengan tujuan untuk menghindarkan praktik dan
prosedur tersebut dari resiko korupsi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
pendekatan pro-aktif melalui kerjasama dengan pemerintah maupun badan publik,
dimana dengan kerjasama tersebut dapat dilakukan pengidentifikasian area yang
beresiko dilakukannya tindakan korupsi, monitoring, dan bantuan teknis
pencegahan korupsi. Selain itu, Departemen Pencegahan untuk menyediakan nasihat
pencegahan korupsi pada sektor swasta. Nasihat tersebut bersifat bebas biaya
dan melalui permohonan terlebih dahulu.
Departemen
Hubungan Masyarakat bertanggung jawab dalam hal pendidikan anti-korupsi kepada
masyarakat dan menggalang partisipasi masyarakat dalam perlawanan terhadap
korupsi. Departemen Hubungan Masyarakat dipimpin oleh satu orang direktur dan
dibantu dengan 2 divisi. Divisi 1 merupakan unit dengan spesialisasi tugas
untuk mempublikasikan pesan anti korupsi kepada media massa dan merancang
pendidikan moral anti korupsi kepada generasi muda. Divisi 2 bertugas untuk
memberikan pelayanan tatap muka terkait pencegahan korupsi kepada publik.
Salah satu keberhasilan ICAC dalam
melaksanakan tugasnya adalah karena didukung oleh partisipasi aktif masyarakat.
Strategi pemberantasan dan pencegahan korupsi dilakukan dengan berbasis kepada
komunitas-komunitas dalam masyarakat. Saat ini, telah terdapat 100 duta
anti-korupsi yang ikut membantu memberikan penyuluhan dan kampanye anti korupsi
kepada publik.
DAFTAR
PUSTAKA
Handoyo, Eko. 2015. Pendidikan Antikorupsi. Yogyakarta:
Penerbit Ombak.
http://kpk.go.id/id/nukpk/id/berita/berita-kpk-kegiatan/325-menengok-strategi-icac-hong-kong-menangani-korupsi diakses pada
tanggal 1 November 2016pada pukul 16:34 WIB.
http://acch.kpk.go.id/hongkong diakses pada tanggal 1 November 2016 pada
pukul 16:41 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar